My Year in Books 2016

large (28).jpg

 

Hai…

Seperti biasa, menjelang pergantian tahun, aku akan merangkum kembali buku-buku yang sudah aku baca sepanjang tahun 2016 ini. Kata Goodreads sih, aku sudah baca 52 buku. Dua buku lebih banyak dari tahun lalu. Yeay…!

Sebenarnya aku ingin sekali membuat review dari setiap buku yang aku baca, tapi karena satu dan banyak hal, keinginanku yang satu itu belum bisa tercapai. Semoga tahun depan bisa aku wujudkan ya. Paling enggak, satu dua review per bulannya, jadi blog ini nggak dipenuhi laba-laba 😆

Baiklah. Daripada mengeluhkan niat dan kenyataan yang nggak pernah sejalan, aku langsung aja ya.

Berikut daftar buku yang sudah aku baca sepanjang tahun 2016 (yang datanya aku ambil dari Goodreads Reading Challenge 2016 milikku): Continue reading

[Book Review] Holy Mother

32450412.jpg

Judul: Holy Mother

Genre: Thriller

Penulis: Akiyoshi Rikako

Penerjemah: Andry Setiawan

Penerbit: Haru

Tebal:  284 halaman

Terbit: Oktober 2016

Rating: 5 of 5 stars

Sinopsis:

Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.

Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dia percayai.

Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu? Continue reading

[Book Review & Giveaway] With or Without You

31439374.jpg

Judul: With or Without You

Genre: Romance

Penulis: Prisca Primasari

Penerbit: GagasMedia

Tebal: 233 halaman

Terbit: Agustus 2016

Rating: 4 of 5 stars

Sinopsis:

Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.

Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.

Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?

Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya? Continue reading

[Book Review] Persona

29502127.jpg

Judul: Persona

Genre: Young Adult

Penulis: Fakhrisina Amalia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 248 halaman

Terbit: April 2016

Rating: 4 of 5 stars

Sinopsis:

Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri.

Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur.

Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung.

Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara. Continue reading

[Book Review] More Happy Than Not

19542841

Title: More Happy Than Not

Author: Adam Silvera

Genre: Young Adult, LGBT

Publisher: Soho Teen

Pages: 293 pages

Publication: June 2015

Rating: 5 of 5 stars

Synopsis:

In his twisty, gritty, profoundly moving debut—called “mandatory reading” by the New York Times—Adam Silvera brings to life a charged, dangerous near-future summer in the Bronx.

In the months after his father’s suicide, it’s been tough for 16-year-old Aaron Soto to find happiness again–but he’s still gunning for it. With the support of his girlfriend Genevieve and his overworked mom, he’s slowly remembering what that might feel like. But grief and the smile-shaped scar on his wrist prevent him from forgetting completely.

When Genevieve leaves for a couple of weeks, Aaron spends all his time hanging out with this new guy, Thomas. Aaron’s crew notices, and they’re not exactly thrilled. But Aaron can’t deny the happiness Thomas brings or how Thomas makes him feel safe from himself, despite the tensions their friendship is stirring with his girlfriend and friends. Since Aaron can’t stay away from Thomas or turn off his newfound feelings for him, he considers turning to the Leteo Institute’s revolutionary memory-alteration procedure to straighten himself out, even if it means forgetting who he truly is. 

Why does happiness have to be so hard? Continue reading