[Book Review & Giveaway] With or Without You

31439374.jpg

Judul: With or Without You

Genre: Romance

Penulis: Prisca Primasari

Penerbit: GagasMedia

Tebal: 233 halaman

Terbit: Agustus 2016

Rating: 4 of 5 stars

Sinopsis:

Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.

Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.

Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?

Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?

Hari bahagia Gris dan Tulip hampir tiba, namun masalah tiba-tiba saja datang menghampiri mereka. Gris yang bekerja di perusahaan yang memproduksi alat tulis itu dipecat karena kecerobohan yang dilakukannya. Pemuda pelupa yang suka menulis itu membuat perusahaan tempatnya bekerja rugi besar.

Gris jadi kalut. Bagaimana nasib pernikahannya dengan Tulip kalau dia kini berstatus pengangguran?

Mau tidak mau, Gris terpaksa bercerita pada Tulip tentang permasalahan yang kini menghadang mereka. Di saat Tulip yang teratur sedang mencoba mencari jalan keluar, seorang pemuda asing mendekati Tulip dan memberikan sebuah buku. Di dalam buku itu, Flynn–begitu pemuda itu memperkenalkan dirinya, menyelipkan sebuah kartu bertuliskan nama Wilhelm Beauvoir.

Gris dan Tulip bingung, tapi mereka akhirnya mengikuti teka-teki yang diberikan Flynn. Dan, tak disangka, kehadiran Flynn dan kartu nama itu membawa petualangan baru dalam hidup Gris dan Tulip.

Jadi, siapakah Flynn dan Wilhelm Beauvoir? Lalu, apakah Gris dan Tulip bisa menyelesaikan permasalah yang terus menghadang mereka dan akhirnya bahagia bersama? Temukan jawabannya di novel With or Without You 😉

Review:

Sebelum memulai review, aku mau mengucapkan terima kasih pada Prisca Primasari karena sudah mengirimkan novel terbarunya ini untuk aku review. Aku masih nggak menyangka kalau salah satu penulis lokal kesukaanku ini menghubungiku. Sungguh suatu keajaiban.

Oke. Sebelum air mata haru mengalir, mari kita mulai reviewnya.

Ketiga kalinya aku membaca karya Prisca dan untuk ketiga kalinya pula aku terhanyut dalam cerita yang dia tulis. Aku masih ingat aku membaca With or Without You ini hanya dalam hitungan jam saja.

With or Without you ditulis dengan sudut pandang orang ketiga dengan porsi yang pas. Beberapa bagian memberikan kesan misterius yang membuatku sebagai pembaca jadi penasaran. Kemampuan mendongeng Prisca memang nggak perlu diragukan lagi. Gaya menulisnya yang sendu dan memiliki sentuhan magis akan dengan mudah membuat kita tenggelam dalam ceritanya.

Untuk konfliknya sendiri, aku rasa dari ketiga bukunya yang sudah kubaca, With or Without You memiliki konflik yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Aku yakin di luar sana ada pasangan yang sedang menghadapi masalah yang sama dengan Gris dan Tulip. Yah, walaupun konfliknya terdengar ringan, aku yakin itu bukan hal yang mudah. Gris dan Tulip menggambarkan permasalahan mereka dengan baik. Kita bisa merasakan perjuangan mereka untuk menyelesaikan satu per satu masalah yang menghadang.

Lalu, untuk karakter, aku selalu suka dengan karakter-karakter yang diciptakan Prisca. Sama seperti Hane dan Hades, sosok Flynn yang misterius dengan mudah membuatku jatuh cinta dengannya. Gris dan Tulip yang begitu berbeda namun saling melengkapi itu juga berhasil membuatku simpati dengan mereka dan berharap mereka bisa mendapat kebahagiaan yang berhak mereka rasakan.

“Kamu bilang itu indah,” sahut Gris hampa. “Mencintai selamanya… mengenang selamanya.”

Oh iya, ada beberapa karakter pendukung yang aku suka, mereka yang kesepian. Walau hanya pendukung, kisah mereka menyentuh hati dan sukses menerbitkan air mata.

Entah kenapa, aku suka dengan karakter-karakter penyimpan duka dalam novel-novel Prisca. Well, jujur saja, kalau dibandingkan dengan Purple Eyes dan French Pink yang memiliki sentuhan fantasi, kita nggak akan menemukan sentuhan itu di sini. Tapi para karakter yang terluka itu berhasil mengembalikan rasa tulisan Prisca yang sendu dan magis.

Untuk settingnya sendiri, aku merasa Gris dan Tulip tinggal di sebuah kota fiksi di Indonesia. Kalau biasanya kita diberikan setting yang kuat, di novel ini kita diajak untuk membayangkan tempat tinggal Gris dan Tulip. Ini menarik banget buatku. Jadi pengin tinggal di kota mereka deh. Indah, kayaknya. Hehe…

Secara keseluruhan, aku suka sekali dengan With or Without You. Walau nggak ada unsur fantasi, rasa sendu dan magis dalam tulisan Prisca tetap bisa aku rasakan. Membaca novel ini mengajarkan aku kalau hidup tidak bisa hanya bermodalkan cinta, dan di lain sisi, kalau kamu mencintai seseorang, kamu harus memperjuangkan cinta itu.

Untuk kamu yang suka genre romance, aku rekomendasikan novel yang manis dan menyentuh ini untuk kamu.

large.jpg

Ever since I’ve met her, only good things happen – Nodame Cantabile (image source: here)

Nah, setelah membaca reviewku tadi, ada yang penasaran ingin membaca kisah Gris dan Tulip? Kalau iya, ayo ikut giveaway di bawah ini 😀

***GIVEAWAY***

Ada 1 buah novel With or Without You persembahan Prisca Primasari untuk kamu. Cara mendapatkannya gampang banget.

  1. Kamu bertempat tinggal di Indonesia dan mempunyai akun Twitter.
  2. Share info tentang Book Review dan Giveaway ini di akun Twitter kamu.
  3. Follow akun Twitter @priscaprimasari dan @riadestriana
  4. Jawab pertanyaan berikut ini: Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?
  5. Tulis jawaban kamu di kolom komentar dan jangan lupa tulis nama akun Twitter kamu di akhir jawaban supaya aku bisa mudah menghubungi kamu.
  6. Giveaway ini akan berlangsung sampai tanggal 3 September 2016 pukul 23:59. Pemenangnya akan aku umumkan dan akan aku hubungi via Twitter pada tanggal 4 September 2016. Kalau dalam 48 jam tidak ada kabar, aku akan mengganti pemenang dengan peserta yang lain.

Gimana? Gampang, kan? Berikan jawaban terbaik kamu ya. Good luck… 😉

31 thoughts on “[Book Review & Giveaway] With or Without You

  1. Nama: Aulia
    Twitter: @nunaalia

    Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Kehilangan pekerjaan menjelang pernikahan memang bikin bingung, apalagi Gris kelak akan menjadi kepala keluarga yg menopang ekonomi keluarga, walaupun tidak menutup kemungkinan Tulip bisa membantu untuk juga menopang ekonomi keluarga mereka.
    Jika aku ada di posisi Gris dan Tulip, aku akan tetap melanjutkan hubungan kami. Toh pekerjaan bisa dicari, bahkan pekerjaan pun bisa diciptakan dengan membuka usaha sendiri. Jika dilakukan bersama pasangan yg saling mendukung, pasti akan terasa lebih mudah. Cinta dan kehidupan memang memerlukan perjuangan, dan aku akan tetap mempertahankan cinta yang ada untuk menunjang kehidupan kami ke depannya, bersama-sama menghadapi dan berjuang demi masa depan kami, dan menolak menyerah pada kenyataan. Mungkin tidak akan mudah dan memerlukan perjuangan yg keras, namun selama kami selalu bersama dan saling mendukung, semuanya akan lebih terasa mudah dan indah.

  2. Twitter: @arintyawidd
    Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Hm, cukup membutuhkan waktu bagi saya untuk menjawab pertanyaan tersebut, hehe. Saya belum pernah menikah dan (alhamdulillah) belum pernah kehilangan pekerjaan. Well, tapi menurut saya, kehilangan pekerjaan memang secuil mimpi buruk bagi manusia. Hanya secuil. Karena saya yakin, ada sisi positif dari hal tersebut. Mungkin Tuhan ingin kita mencoba bekerja di bidang lain, misalnya.

    Apabila saya menjadi salah satu dari mereka, saya akan tetap melanjutkan hubungan, meskipun tanpa kepastian. Mungkin renyahnya hubungan belum tentu sama, namun, pekerjaan masih bisa dicari kan? Hanya perlu usaha yang lebih keras dari biasanya dan senyum yang lebih terkembang dari pasangan. Karena bagi saya, hanya orang-orang bodoh yang menyerah pada keadaan. Dan saya yakin, kami bukan sepasang bodoh yang mudah menyerah.

    Terima kasih 🙂

  3. Melanjutkan hubungan tanpa kepastian atau menyerah dalam kenyataan?
    Pertanyaan ini mengingatkanku akan cerpen yang pernah aku ikutkan lomba. Dan di ceritaku aku membuat si tokoh perempuan menyerah atas perasaannya pada tokoh laki-laki.
    Tapi di sini, Tulip dan Gris, seolah sudah ditakdirkan bersama. Saling melengkapi dan saling mendukung.
    Suatu saat ketidakpastian bisa berubah menjadi kepastian tetapi kalau salah satu dari mereka menyerah, itu akan membuat salah satunya harus berjuang lebih keras sendirian. Dan itu melelahkan.
    Jadi kalau aku menjadi salah satu dari mereka, aku akan bertahan semampuku sampai aku tidak bisa bertahan lagi.

    Akun: @san_fairydevil

  4. Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Aku akan memilih untuk tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian. Kenapa ? Karna akan ada hari bahagia kami. Hari bahagia itu ada karna adanya keinginan, cinta, ketulusan, pengorbanan, dan perjuangan. Kalau sekarang saja akan ada hari bahagia itu kenapa nanti tidak ? Masalah pekerjaan itu memang masalah yang sulit, tapi, kami hidup di dunia ini bukan hanya ber2, masih banyak orang baik diluar sana, dan masih banyak kesempatan yang bisa di ambil diluar sana. Kenapa hanya dengan ini kami menyerah ? Yakin bahwa hari bahagia itu akan ada dan berjalan mulus tanpa ada masalah. Jika memang kami ingin dan percaya hari bahagia itu akan terjadi, maka apapun masalah itu akan kami hadapi berdua. Karna cinta adalah percaya, perjuangan, pengorbanan, serta ketulusan satu sama lain. Jelaskan sebaik baiknya dan sejujur jujurnya pada orang tua kami, itu yang harus kami lakukan pertama kali.

    Nama: Tania
    Twitter: @TaniaCarine

  5. Nama: Aswary Agansya
    Twitter: @Aswary_Agansya

    Kalau kamu mengalami hal yang
    sama dengan Gris dan Tulip, apa
    yang akan kamu lakukan? Tetap
    melanjutkan hubungan walau tanpa
    kepastian atau memilih menyerah
    pada kenyataan?

    Jawaban: Aku akan tetap melanjutkan hubungan. Sebab, tak akan ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Dengan melanjutkan hubungan itu artinya sudah bisa menyelesaikan satu masalah. Begitu juga sebaliknya, jika aku malah menyerah pada keadaan, sama saja aku menambah masalah baru dalam hidupku. Rejeki seseorang sudah diatur oleh Tuhan. Dan anggap saja masalah ini salah satu cara Tuhan memuliakan kita dan akan menaikkan kita ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya.

  6. Nama: Linda Oktarnia
    Twitter: @lindaoktarnia

    Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Kata orang menjelang pernikahan pasti ada saja rintangannya. Jika saya, saya akan memilih bertahan. Karena bertahan akan membuat kita semakin tau pribadi satu sama lain apalagi disaat-saat sulit. Saya rasa saat sulit akan membuat kita semakin kuat nantinya, jika didasari rasa saling menyayangi dan memahami.

  7. Nama : Linda Oktarnia
    Twitter: @lindaoktarnia

    Kata orang menuju pernikahan banyak rintangan yang akan dihadapi. Jika itu terjadi pada saya. Saya akan memilih bertahan. Saat-saat sulit akan membuat kita lebih mengenal karakter satu sama lain dan membuat kita semakin kuat nantinya. Dimana nanti saat sudah saling memiliki akan lebih mensyukurinya.

  8. Nama : Linda Oktarnia
    Twitter : @lindaoktarnia

    Jika itu terjadi pada saya, maka saya memilih untuk bertahan. Bertahan untuk berjuang bersama melewati masa-masa sulit. Saya berpikir bahwa masa-masa sulit akan menjadikan kita pasangan yang kuat nantinya, dan lebih bersyukur karena dapat saling memiliki satu sama lain setelah melewati masa sulit.

  9. Q: Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    A:
    Sebagai Tulip,
    aku akan menerima, Gris, orang yang kusayangi apa adanya. Rezeki gak akan kemana dan lagi aku bisa berjuang untuk mencari uang sementara Gris belum bekerja lagi. Aku mencintai seseorang bukan karena hartanya, aku merasa layak untuk melakukan itu. Aku akan berusaha untuk hidup bersamanya dengan caraku. Aku juga akan menyemangati Gris, aku percaya dengan Gris.
    Sebagai Gris,
    mungkin aku akan menjauh dari Tulip. Aku akan melayakkan diriku dulu sebelum bisa bersanding dengan Tulip. Sebagai kepala keluarga nanti, aku ingin menjadi kepala keluarga yang bisa dibanggakan oleh istri juga anakku. Aku akan memberikan Tulip pilihan untuk tetap bersamaku atau tidak. Jika ia memilih tidak, bukan berarti aku akan langsung meninggalkannya. Aku akan menunjukkan kalau aku yang pantas untuk dia *berpikir positif*
    Menyerah pada keadaan berbeda dengan menerima kenyataan. Kata – kata jodoh ga akan kemana pun percuma kalau tanpa usaha.

    NAMA: DEA ADELIA
    TWITER: @dea_adellia

  10. Q: Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    A:
    Sebagai Tulip,
    aku akan menerima, Gris, orang yang kusayangi apa adanya. Rezeki gak akan kemana dan lagi aku bisa berjuang untuk mencari uang sementara Gris belum bekerja lagi. Aku mencintai seseorang bukan karena hartanya, aku merasa layak untuk melakukan itu. Aku akan berusaha untuk hidup bersamanya dengan caraku. Aku juga akan menyemangati Gris, aku percaya dengan Gris. Lagipula hidup bukan hanya semata-mata uang. Bersama orang yang disayangi dan saling menyayangi kurasa jauh lebih penting.
    Sebagai Gris,
    mungkin aku akan menjauh dari Tulip. Aku akan melayakkan diriku dulu sebelum bisa bersanding dengan Tulip. Sebagai kepala keluarga nanti, aku ingin menjadi kepala keluarga yang bisa dibanggakan oleh istri juga anakku. Aku akan memberikan Tulip pilihan untuk tetap bersamaku atau tidak. Jika ia memilih tidak, bukan berarti aku akan langsung meninggalkannya. Aku akan menunjukkan kalau aku yang pantas untuk dia *berpikir positif*
    Menyerah pada keadaan berbeda dengan menerima kenyataan. Kata – kata jodoh ga akan kemana pun percuma kalau tanpa usaha.

    NAMA: DEA ADELIA
    TWITER: @dea_adellia

  11. @Afifah_1412
    Afifah khoiriyah

    Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Aku aka memilih bertahan… Jika aku dari awal sudah menetapkan hati dimana…. Seharusnya ketidakpastian itu hilang. Kita ikhlas memberi cinta,menerima segala kekurangan tanpa mengharap ada kelebihan… ‘Ketidakpastian’ itu seharusnya hilang dalam hati… Hilang karena keyakinan cinta yang ikhlas diberi….
    #agak puitis gakpapa ya… Tau itu pikiranku
    Ketidakpastian itu datang ketika ada kenyataan pahit… Maka aku harus hadapi kenyataan itu sepositif mungkin agar ketidakpastian itu hilang menjadi sebuah kepastian yang benderang jika kita bersabar…..bersabar dan bertahan…
    bahkan jika pernikahan sedrhanapun tak apa…pekerjaan juga bisa dicari asal dan diusahakan. Tentu dengan menjaga cinta dengan sekuat hati,saling mendukung,saling butuh, saling berdoa,saling setia, dan saling yakin,setia dan percaya satu sama lain

  12. @Afifah_1412
    Afifah khoiriyah

    Aku aka memilih bertahan… Jika aku dari awal sudah menetapkan hati dimana…. Seharusnya ketidakpastian itu hilang. Kita ikhlas memberi cinta,menerima segala kekurangan tanpa mengharap ada kelebihan… ‘Ketidakpastian’ itu seharusnya hilang dalam hati… Hilang karena keyakinan cinta yang ikhlas diberi….
    #agak puitis gakpapa ya… Tau itu pikiranku
    Ketidakpastian itu datang ketika ada kenyataan pahit… Maka aku harus hadapi kenyataan itu sepositif mungkin agar ketidakpastian itu hilang menjadi sebuah kepastian yang benderang jika kita bersabar…..bersabar dan bertahan…
    bahkan jika pernikahan sedrhanapun tak apa…pekerjaan juga bisa dicari asal dan diusahakan. Tentu dengan menjaga cinta dengan sekuat hati,saling mendukung,saling butuh, saling berdoa,saling setia, dan saling yakin,setia dan percaya satu sama lain .

  13. Nama: Fitra Aulianty
    Twitter: @fira_yoopies

    Aku tetap melanjutkan hubungan walaupun tanpa kepastian. Menurutku semua hal itu mirip teka-teki, termasuk masalah hubungan dan ekonomi. Namun sebaiknya menyelesaikan satu per satu teka-teki dulu, yaitu rencana pernikahan yang sudah ada dari awal. Karena komitmen yang sudah dibangun dengan seseorang akan lebih berpengaruh ke kehidupan pribadi kita daripada komitmen dengan suatu perusahaan. Lalu jika rencana pernikahan itu selesai, maka akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah-masalah lainnya bersama-sama. Karena pada dasarnya pernikahan adalah penguat cinta dan semakin kuatnya cinta itu maka masalah lain akan semakin mudah untuk diatasi.

  14. Afifah khoiriyah
    @Afifah_1412

    Aku akan tetap melanjutkan hubungan. Jika dari awal sudah menetapkan hati untuk cinta,maka harus menjaga komitmen itu..
    Tentunya semua yang direncanakan bisa saja tak berjalan mulus. Ada halangan yang jadi ujian. Namun, karena sudah mau nikah, lanjutkan saja walaupun pernikahan itu diadakan secara sederhana. Mengenai pekerjaan, rezeki pasti sudah diatur oleh Tuhan,percayalah, kepastian akan datang
    #maaf kalo agak plinplan soalnya aku takut pending

  15. Nama: Diah P
    Twitter: @She_Spica

    Bagiku “melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian” itu salah. Kehilangan pekerjaan bukan berarti kehilangan harapan untuk hidup bersama. Mereka bisa melanjutkan hubungan dgn kepastian bila perasaan cinta mereka memang betul2 seperti apa yg di reviewkan, kuat dan menyempurnakan. Masalah seperti ini merupakan ujian bagi kisah cinta mereka yg hampir terikat indah oleh janji pernikahan. Bukan lantas dilepaskan hanya karena kehilangan pekerjaan. Cinta yg benar2 cinta tidak sedangkal itu. Tidak bisa diukur hanya dgn gaji Gris di perusahaan.
    Jika aku mnjadi Tulip, aku ingin mnjadi pihak yg selalu ada bagaimana pun kondisi Gris saat ini. Karena aku selalu yakin dgn pepatah bahwa di balik kesuksesan pria ada wanita yg berjuang bersamanya. Gris bisa saja sukses dgn cara lain. Apalgi dgn tokoh Tulip yg penyabar dan teratur. Saya yakin (meskipun belum baca cerita ini) Tulip pun brpikiran sm dgn saya.
    Ujian ini memang berat mengingat jaman sekrag dimana2 menomorsatukan uang. Tapi saya yakin dgn pemikiran naif saya bahwa dalam kondisi apapun Tulip yg penyabar bisa mndampingi Gris melangkah dari awal demi kesuksesan mereka bersama kelak. Bersama cinta yg semakin hari semakin besar karena berhasil bertahan dari cobaan badai kehidupan.
    Terima kasih.

  16. Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Selama dia mau berusaha dan bekerja keras demi keluarga kecil kami kelak, juga berjuang bersama dari awal, kenapa tidak. Karena menurutku bahagia tidak hanya berdasar pada materi semata, meski sebagian besar lebih mengutamakan hal tersebut. Bagiku kaya hati lebih indah daripada kaya harta. Pernikahan itu tentang kebersamaan, sama-sama berusaha, sama-sama mendukung, sama-sama percaya dan sama-sama menguatkan untuk menghadapi kehidupan juga menggapai kebahagiaan. Karena pernikahan butuh 2 kaki untuk berjalan, meski hanya satu kepala yang memimpin.

    Bagiku itulah cinta, tetap bersama dalam keadaan apapun.

    Humaira
    @RaaChoco

  17. Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Selama dia mau berusaha dan bekerja keras demi keluarga kecil kami kelak, juga berjuang bersama dari awal, kenapa tidak. Karena menurutku bahagia tidak hanya berdasar pada materi semata, meski sebagian besar lebih mengutamakan hal tersebut. Bagiku kaya hati lebih indah daripada kaya harta. Pernikahan itu tentang kebersamaan, sama-sama berusaha, sama-sama mendukung, sama-sama percaya dan sama-sama menguatkan untuk menghadapi kehidupan juga menggapai kebahagiaan. Karena pernikahan butuh 2 kaki untuk berjalan, meski hanya satu kepala yang memimpin.

    Bagiku itulah cinta dan mencintai, tetap bersama apapun keadaannya 🙂 🙂

    Humaira
    @RaaChoco

  18. Aku nggak bisa menjalani hubungan tanpa kepastian kak, jadi aku memilih menyerah. Bukan karena nggak bisa hidup susah atau bagaimana tapi aku pikir ketika seorang pria sudah menetapkan prinsip dan masa depannya aku rasa dia harus mampu menghadapi resiko apapun dan kalau misal aku menjadi Tulip saat Gris membagi masalahnya denganku dan mau mendiskusikan solusinya bersama maka aku akan mengatakan pada Gris bahwa saat nanti kita benar-benar menikah bukankah nggak ada yang namanya kalah atau menang dalam rumah tangga atau nggak ada yang namanya majikan bawahan tapi kami setara jadi memulai bersama, atau menyokong hidup pasangan lebih dulu nggak akan menjadi masalah buatku asal Gris sudah menetapkan hati dan keputusan yang pasti tentang hubungan/status kami. Aku nggak akan bahagia cuman di gantung hanya dengan status pacar atau tunangan saja karena status seperti itu belum menjadi tanggung jawab satu sama lain.

    twitter: @emmanoer22

  19. Aku nggak bisa menjalani hubungan tanpa kepastian kak, jadi aku memilih menyerah pada kenyataan. Hidup itu keras nggak hanya soal cinta saja soalnya, cinta bisa luntur dengan berjalannya waktu tapi kalau kita merasa punya tanggung jawab masing-masing pasti bisa bertahan. Bukan karena nggak bisa hidup susah atau bagaimana tapi aku pikir ketika seorang pria sudah menetapkan prinsip dan masa depannya aku rasa dia harus mampu menghadapi resiko apapun dan kalau misal aku menjadi Tulip saat Gris membagi masalahnya denganku dan mau mendiskusikan solusinya bersama maka aku akan mengatakan pada Gris bahwa saat nanti kita benar-benar menikah bukankah nggak ada yang namanya kalah atau menang dalam rumah tangga atau nggak ada yang namanya majikan bawahan tapi kami setara jadi memulai bersama, atau menyokong hidup pasangan lebih dulu nggak akan menjadi masalah buatku asal Gris sudah menetapkan hati dan keputusan yang pasti tentang hubungan/status kami. Aku nggak akan bahagia cuman di gantung hanya dengan status pacar atau tunangan saja karena status seperti itu belum menjadi tanggung jawab satu sama lain.

    twitter: @emmanoer22

  20. Wah, kalau langsung menyerah pada keadaan cuma karena si dia hilang pekerjaan, itu nampak cemen sekali. Because it’s not the end of the world. Hidup memang penuh ketidakpastian, tapi janganlah kita membuat hal lainnya yang bisa dipastikan malah jadi makin tidak pasti dengan keputusan yang tidak matang.

    Tentu aku akan memilih tetap melanjutkan hubungan, karena hal yang masih dapat dipastikan adalah nanti kami akan menikah. Jika aku sekarang langsung menyerah pada keadaan, semuanya jadi makin absurd. Jodoh nggak dapet, mau cari lagi yang baru belum tentu cepet nemu, ditambah lagi harus menanggung perasaan padanya yang belum sepenuhnya mati.

    Mari dijalani bersama. Aku ingin tetap ada di sisinya meski ketika dia sedang susah. Aku ingin membantunya secara moril semampu yang kupunya. Kalau dia hilang pekerjaan, aku tidak mau dia tambah terpuruk kalau sampai kehilangan aku juga. Meski aku wanita yang tetap harus dijamin hidupnya, tapi aku juga ingin menjadi wanita yang setia untuknya.

    ***

    Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya

  21. Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Aku akan tetap menjalaninya walau tanpa kepastian, karena aku percaya Tuhan selalu bersama hambanya, bagaimana pun juga kepastian itu bukanlah kita yang menentukan, tetapi Tuhan. apabila kita percaya dan bersama akan ada hal yang indah dibaliknya maka aku percaya semua akan bermakna bukan hanya tidak memiliki kepastian.
    saat ini memang belum pasti, tetapi kita tidak tau esok akan ada apa? aku tidak akan menyerah dengan kenyataan karena jika kau (gris) memilihku sebagai pendamping hidupnya, aku pun akan menerimanya dan kita akan bersama menjalani hidup yg sederehana dengan penuh kebahagiaan.

    semoga aku dapat memenangkan giveway ini 🙂

    Syarlaili Humairoh
    Twitter : @elyhumairoh

  22. Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Aku akan tetap menjalaninya walau tanpa kepastian, karena aku percaya Tuhan selalu bersama hambanya, bagaimana pun juga kepastian itu bukanlah kita yang menentukan, tetapi Tuhan. apabila kita percaya dan bersama akan ada hal yang indah dibaliknya maka aku percaya semua akan bermakna bukan hanya tidak memiliki kepastian.
    saat ini memang belum pasti, tetapi kita tidak tau esok akan ada apa? aku tidak akan menyerah dengan kenyataan karena jika kau (gris) memilihku sebagai pendamping hidupnya, aku pun akan menerimanya dan kita akan bersama menjalani hidup yg sederehana dengan penuh kebahagiaan.

    semoga aku dapat memenangkan giveway ini 🙂

    Syarlaili Humairoh
    Twitter : @elyhumairoh

  23. Sering dengar kalimat “Loving someone doesn’t need a reason. If you can explain why you love someone, its not called “Love”… its called “Like”
    Ya seperti kalimat diatas, cinta memang tidak butuh alasan. Kalau “cinta” itu ada karna alasan fisik atau material., tentu itu bukan cinta melainkan “suka” atau “terobsesi” mungkin(?) sama seperti tulip, jika aku menjadi tulip dan benar2 mencintai Pasanganku tentu saja aku tidak akan meninggalkannya hanya karna dia dipecat.. Mungkin aku akan menunda pernikahannya sampai uangnya terkumpul dan calon suamiku mendapat pekerjaan baru karna Pernikahan sejatinya tidak hanya bermodalkan cinta.. Uangpun harus adaa… Kalau pernikahan bermodalkan cinta saja, mau makan apa nanti? Makan cinta? Hehe yang ada nanti malah cekcok sama suami dan akhirnya pernikahan itu pun terceraii.. Tentu aku tidak mau seperti itu, aku akan menunggu sampai benar benar siap.. Siap komitmen, dan tentu materi..

    Della salsabila
    @dellasalsbl

  24. Nama : Yohana
    Twitter : @MrsSiallagan
    Jawaban : Kalau saya diposisi Gras dan Tulip, maka hal yang akan kita lakukan adalah bertahan. Jika keduanya memiliki keinginan yang kuat, maka usaha tidak akan pernah sia-sia. Dua orang lebihkuat daripada satu. Orang yang saling mencintai adalah orang yang sabar namun selalu kuat tak peduli bagaimana lingkungan dan keadaan. Bagaimanapun, kita harus mempertahankan orang yang kita cintai sekalipun dia mempunyai kekurangan. Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Cinta itu bukan menyempurnakan tetapi untuk saling melengkapi. Jika waktunya sudah tepat, maka tujuan akan tercapai. Jadi saya memilih tetap melanjutkan hubungan tanpa kepastian.

  25. Aku nggak bisa kalau menjalani tanpa kepastian, mungkin aku akan menyerah pada kenyataan, soalnya hubungan tanpa kepastian itu gak akan buat aku bahagia. Dan kalau aku jadi Tulip dan Gris memutuskan berdiskusi denganku untuk mencari solusi bersama tentang masalah yang akan kita hadapi nanti, maka yang akan aku katakan pada Gris adalah saat kita sudah menikah nanti maka tanggungjawab akan kita tanggung bersama, bukankah dalam rumah tangga gak ada yang namanya menang kalah atau atasan bawahan tapi kami sama, aku siap menyokong hidup kami lebih dulu jika diperlukan, tapi untuk itu aku butuh kepastian. Aku yakin seorang pria yang punya prinsip dan sudah tahu masa depan yang dia inginkan akan mampu bangkit dan mengambil resiko apapun untuk mencapainya. Aku butuh kepastian, karena cinta yang besar nggak selamanya bertahan dalam rumah tangga, tapi saat kau tahu tanggung jawab masing-masing akan lebih siap untuk bertahan. Jadi kepastian dia mau berbagi denganku dan siap saling bertanggung jawab satu sama lain itu yang lebih penting. Aku nggak akan bahagia hanya dengan status pacar atau tunangan, karena status-status itu belum jadi tanggung jawab satu sama lain.

    Twitter: @emmanoer22

  26. Kalau mengalami apa yang Gris dan Tulip alami mungkin aku akan tetap melanjutkan hubungan. Alasannya karena jika kami memang sudah berkomitmen untuk memulai hubungan yang lebih serius, apalagi pernikahan, maka hal-hal seperti itu seharusnya bukan lagi menjadi halangan.

    Asalkan pondasi dasar dalam hubungan, seperti cinta, kejujuran, dan kepercayaan masih ada, maka apapun itu halangannya adalah tugas kami untuk menyelesaikan dan menghadapi bersama-sama.

    Apalagi ini kan cuma karena dia kehilangan pekerjaan yang juga menunjukkan tanggung jawab Gris atas kesalahannya. Bukan karena dia melanggar komitmen atau kepercayaan, jadi aku yakin hubungan kami masih bisa dipertahankan.

    Kalau masalah pekerjaan, bisa lah nanti dia nyari pekerjaan lain. Atau pun kalau sudah tidak ada perusahaan yang bisa menerima karena efek kesalahannya sebelumnya, aku akan mendukung dia untuk mendirikan usaha sendiri. Apa pun itu asalkan dia tidak terpuruk dan justru melemah.

    Intinya apa pun bisa kami atasi asalkan kami bersama-sama menjalaninya dan bukannya saling menyalahkan.

    Demikian dan terima kasih.

    Heni Susanti | @hensus91

  27. Aku memilih untuk melanjutkan pernikahan walau tanpa kepastian. Bagiku, apapun yang akan terjadi dalam hidup kita untuk masa yang akan datang adalah ketidakpastian. Jadi, walau berat keputusan ini harus tetap aku ambil. Yah, meski jika di pikir-pikir agak sulit memang menjalani hidup tanpa materi yang melimpah. Namun, siapa yang tahu jika di tengah-tengah kesulitan kita nanti justeru kita akan mendapat sesuatu yang tidak terduga?

    Tak perlu cemas berlebihan, toh antara kita dan pasangan sudah mantap untuk menuju ke pelaminan. Tetap yakin dan berpegang teguh pada pendirian bahwa menikah itulah gerbang rezeki. Tak ada yang pasti di dunia ini, satu-satunya yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.

    Jangan menyerah pada keadaan. Anggap saja itu adalah kerikil kecil penghalang, yang mudah untuk disingkirkan.

    Akun twitter: @irmaa_waati

  28. Nama: Puspa Imanda
    Twitter : @OephaIm

    Kalau kamu mengalami hal yang sama dengan Gris dan Tulip, apa yang akan kamu lakukan? Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian atau memilih menyerah pada kenyataan?

    Kalau aku ngalamin hal yang sama seperti Gris dan Tulip, pastinya aku akan memilih untuk tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian.
    Kenapa?
    Karena dalam sebuah hubungan pastinya akan ada jatuh bangun. Akan ada perjuangan dan apa yang harus di perjuangkan. Cinta sejati itu bukan bagaimana cara kita menghabiskan waktu bersama untuk saling berbahagia. Tetapi cinta sejati adalah bagaimana cara kita melewati kesedihan dan kebahagiaan yang hadir untuk menggeratkan sebuah hubungan.
    Masalah Gris dan Tulip adalah salah satu masalah yang harus dilewati, bukan dihindari dan akhirnya menyesal dikemudian hari.

  29. Tetap melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian.

    Bagi saya, saat pasangan berada dalam kesusahan, di situlah saat dimana kesetian saya di uji. Di situlah ajang pembuktian, bahwa saya benar-benar mencintai dan mempercayainya.

    Saya tidak akan meninggalkannya. Saya akan setia menemaninya & sebisa nungkin membantu mencari jalan keluarnya. Karena yang saya cintai itu orangnya bukan materinya. Soal materi, mari kita cari bersama-sama.

    @Jju_naa

  30. Melanjutkan hubungan walau tanpa kepastian. Yang penting adalah jangan mudah menyerah, terus mencoba segala upaya untuk memperbaiki keadaan, bukannya malah lari dengan give up. Anggap saja bahwa hal yang dialami saat ini adalah salah satu cobaan dari Tuhan untuk mengukur sejauh mana kekuatan satu sama lain untuk terus bertahan dalam satu tujuan.

    Cahya
    @ccchhy

Leave a reply to lindaoktarnia (@lindaoktarnia) Cancel reply