[Book Review] Tiga

3 tiga.indd

Judul: Tiga

Genre: Metropop

Penulis: Alicia Lidwina

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 320 halaman

Harga: Rp. 68.000

Terbit: Juli 2015

Rating: 5 of 5 stars

 

Sinopsis:

“Selama seseorang masih memiliki sesuatu untuk diperjuangkan, dia tidak akan bunuh diri. Kecuali jika memang bunuh diri adalah satu-satunya cara mempertahankan apa yang dia perjuangkan.”

Kalimat Hashimoto Chihiro membekas di kepala Nakamura Chidori, bahkan setelah perempuan itu bunuh diri. Apa sebenarnya yang mengubah pandangan hidup Hashimoto sampai dia mengakhiri hidupnya? Mungkinkah karena Nakamura tidak pernah menepati janjinya? Mungkinkah karena Nakamura menyimpan perasaan kepada Sakamoto, yang seharusnya merupakan sahabat mereka?


Setelah tujuh tahun tidak bertemu, Nakamura harus kembali berhadapan dengan masa lalunya. Di antara memori akan persahabatan, janji yang diingkari, impian, dan cinta yang tak berbalas, tersembunyi alasan kepergian Hashimoto yang sebenarnya.

Nakamura tidak pernah menyangka dia akan bertemu kembali dengan sahabat lamanya, Hashimoto, dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Gadis pendiam itu mengakhiri hidupnya dengan lompat dari atap gedung sekolah dan meninggalkan pesan berupa angka 3 yang tidak dipahami Nakamura.

Di acara pemakaman Hashimoto, Nakamura bertemu dengan Sakamoto. Pria yang mengenal mereka sejak lama dan dicintai Hashimoto—juga dirinya.

Bertiga dengan Hashimoto, dulu, mereka menjalin persahabatan yang erat. Sakamoto yang populer, Hashimoto yang pintar namun pendiam, dan Nakamura yang biasa-biasa saja. Mereka memiliki mimpi yang ingin mereka wujudkan bersama. Hingga di masa kuliah, Nakamura pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

Kepergian Hashimoto dan pertemuan kembali dengan Sakamoto membuat Nakamura dibayangi rasa bersalah. Lalu, dia mengingat kembali kenangan tentang persahabatan mereka, tentang cinta diam-diam, tentang mimpi yang tidak terwujud dan janji yang tidak pernah ditepati. Dia mencari makna pesan misterius yang ditinggalkan Hashimoto.

Jadi, mengapa Hashimoto mengakhiri hidupnya? Apa benar karena Nakamura? Temukan jawabannya di Tiga.

 

Review:

Aku pertama kali tahu tentang Tiga dari twit editornya yang bilang kalau dia jatuh cinta dengan cerita ini. Lalu, aku membaca review Tiga dan jadi semakin penasaran. Novel ini berlabel Metropop, memiliki cover berwarna biru dan pink cerah, tapi memiliki aura gelap yang sama dengan novel Colorless Tsukuru Tazaki dari Haruki Murakami.

Tiga memakai latar di Jepang dengan tokoh pegawai kantoran. Konflik yang diangkat juga hal yang marak terjadi di sana, tentang bunuh diri. Namun sebenarnya Tiga memiliki konflik yang kompleks dan lebih dalam dari itu. Melalui alur maju mundur, Nakamura mengenang sedikit demi sedikit kisah hidupnya bersama kedua sahabatnya, seraya mencari jawaban dari misteri kepergian Hashimoto.

tiga

image source: here, edited by me

Aku suka dengan cara bercerita penulis yang seperti novel terjemahan Jepang. Lugas, tidak bertele-tele. Aku suka dengan kata-katanya yang nggak berbunga-bunga dan sederhana tapi tajam. Setting cerita dan karakter para tokohnya juga Jepang banget dan nggak sekedar tempelan. Aku bisa membayangkan keseharian Nakamura, Hashimoto dan Sakamoto dalam cerita ini.

Nuansa gelap dan misterius yang dibangun sepanjang cerita sukses memancing aku untuk terus membacanya sampai akhir. Aku bahkan dibuat kaget dengan kejutan-kejutan kecil yang diberikan di akhir cerita.

Yang aku kurang suka, ada beberapa kalimat dalam narasi maupun dialog yang membuat aku bingung. Untungnya hanya sedikit jadi nggak mengurangi penilaianku terhadap novel ini.

Untuk akhir cerita, Tiga memiliki penyelesaian cerita yang sederhana tapi menyentuh. Aku suka. Banget. Therefore, it becomes one of my best reading this year.

Membaca novel ini seperti sedang berada di akhir musim gugur yang dingin dan mendung. Di hari seperti itu, kita membutuhkan kehangatan yang, bagi Nakamura, pernah dia dapatkan dari kedua sahabatnya.

Dan ya, novel ini memang mengingatkanku dengan Colorless Tsukuru Tazaki. Mereka sama-sama bercerita tentang kehilangan, tentang kesepian, tentang rasa bersalah dan juga kebingungan. Itu yang membuat aku semakin jatuh cinta dengan novel ini.

Good job buat Alicia Lidwina. Aku kagum dengan novel debutnya yang sebagus ini. Can’t wait to read her new novel.

5 bintang super cerah untuk Tiga.

Leave a comment